Deteksi Dini Kesehatan Mental Anak Sekolah, Pemkot Kediri Gelar Skrining Massal

  


KEDIRI,  tipikor.web.id – Pemerintah Kota Kediri resmi menggelar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi para pelajar sejak Minggu (4/8). Kegiatan ini melibatkan tenaga medis dari seluruh puskesmas yang ada di wilayah Kota Kediri dan menyasar siswa dari jenjang SD hingga SMA/sederajat.

Program ini dilakukan secara bertahap dengan sistem kunjungan langsung ke sekolah-sekolah oleh tim kesehatan. Salah satu poin penting dalam skrining adalah pemeriksaan kondisi kesehatan mental peserta didik, sejalan dengan perhatian serius yang diberikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, terhadap isu kesehatan jiwa pada anak-anak usia sekolah.

“Ada item skrining untuk kondisi kejiwaan. Belum ke tahap diagnosa, tapi lebih ke deteksi awal untuk mengetahui bagaimana keadaan mental anak-anak kita,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir.

Dalam prosesnya, setiap siswa menjalani pemeriksaan menyeluruh berdasarkan rentang usia. Setidaknya ada 16 poin pemeriksaan yang akan dijalani siswa. Bila ditemukan indikasi yang membutuhkan penanganan lanjutan, maka siswa akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat pertama atau puskesmas terdekat.

“Kalau hasil pemeriksaannya menunjukkan butuh pendampingan atau pengobatan lanjutan, langsung kami arahkan ke faskes,” tambah dr. Fajri.

Pelaksanaan CKG ini akan menyentuh seluruh lembaga pendidikan yang ada di Kota Kediri. Tim medis akan dibagi berdasarkan zonasi wilayah puskesmas untuk mempermudah penjadwalan.

“Sekolah akan disesuaikan dengan puskesmas yang mencakup wilayah tersebut. Sudah ada jadwal giliran yang kami susun,” imbuhnya.

Berdasarkan pantauan Radar Kediri, salah satu sekolah yang telah melaksanakan CKG adalah MTsN 1 Kota Kediri. Para siswa mengikuti pemeriksaan secara bergantian di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Dijelaskan oleh Pembina UKS MTsN 1 Kota Kediri, Kunti Titin Rosidah, jumlah siswa yang diperiksa mencapai 1.085 orang dari kelas 7 hingga 9. Pemeriksaan dilakukan bertahap, sekitar lima kelas per hari, dan ditargetkan rampung pada 12 Agustus mendatang.

“Karena jumlah siswanya cukup banyak, pelaksanaannya dibuat bertahap sampai semua siswa dari kelas 7 sampai 9 mendapat pemeriksaan,” ungkap Kunti.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengecekan kesehatan umum, termasuk deteksi anemia pada siswi perempuan, sebagai bagian dari upaya mencegah kekurangan zat besi yang dapat memengaruhi konsentrasi belajar.(READ.AL)

Posting Komentar

0 Komentar