Presiden Prabowo Tanggapi Isu Transfer Data Pribadi ke AS: “Negosiasi Masih Berjalan”

 

Kediri,    tipikor.web.id         – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya angkat bicara terkait isu pemindahan data pribadi Indonesia ke Amerika Serikat (AS) yang disebut masuk dalam poin kerja sama dagang kedua negara. Ia menegaskan bahwa pembahasan masih terus berlangsung.

"Negosiasi masih berjalan," ujar Prabowo singkat saat ditemui usai menghadiri Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Rabu (23/7).

Isu ini mencuat setelah Presiden AS, Donald Trump, mengungkap beberapa poin dalam kerja sama dagang dengan Indonesia, termasuk komitmen transfer data pribadi dari Indonesia ke Negeri Paman Sam. Gedung Putih bahkan merilis pernyataan resmi yang menyebut Indonesia akan memberi jaminan atas kemampuan mentransfer data pribadi secara legal dan aman.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa setiap bentuk pertukaran data akan tetap mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

“Pertukaran data tetap mengacu pada UU. Hanya dilakukan dengan negara yang dianggap memiliki kemampuan dan komitmen untuk melindungi data pribadi,” jelas Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan.

Ia menjelaskan bahwa konteks transfer data ini lebih mengarah pada kerja sama perdagangan, khususnya pada komoditas berisiko tinggi jika disalahgunakan.

“Misalnya bahan kimia. Itu bisa digunakan sebagai pupuk, tapi juga bisa menjadi bahan peledak. Termasuk gliserol dari sawit, yang juga memiliki potensi ganda,” terangnya.

Hasan menegaskan bahwa keterbukaan data hanya sebatas identitas pelaku transaksi. “Tujuannya murni komersial. Bukan berarti kita memberikan akses untuk mengelola data masyarakat secara luas,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, terkait detail kerja sama tersebut.

Ia meminta publik bersabar menunggu hasil pembahasan lebih lanjut. “Besok kami akan koordinasi dengan Menko Perekonomian. Mungkin setelah itu ada penjelasan resmi,” ujarnya. (RED.A)

Posting Komentar

0 Komentar