Kediri, tipikor.web.id – Harapan agar Bandara Dhoho menjadi pintu keberangkatan jemaah haji dari wilayah Kediri tampaknya semakin mendekati kenyataan. Bandara yang baru beroperasi ini tengah dipersiapkan sebagai lokasi embarkasi dan debarkasi jemaah haji, dengan rencana realisasi dimulai pada tahun 2026 mendatang.
Kemarin (31/7), tim dari Badan Penyelenggara Haji (BPH) melakukan survei langsung ke Bandara Dhoho. Kunjungan tersebut bertujuan mengevaluasi kesiapan fasilitas bandara dalam melayani penerbangan haji. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Deputi Pelayanan Haji Dalam Negeri BPH, Puji Raharjo, serta Direktur Dukungan Akomodasi, Konsumsi, dan Transportasi, Abdul Haris. Mereka disambut oleh Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI), Maksin Arisandi dan General Manager Bandara Dhoho Kediri, I Nyoman Noer Rohim.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri, Ahmad Zamroni, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari proses kajian penggunaan Bandara Dhoho sebagai lokasi keberangkatan dan pemulangan jemaah haji pada 2026. Pihak BPH menilai infrastruktur, aksesibilitas, akomodasi di sekitar bandara, dan fasilitas pendukung lainnya.
“Karena SUB (Surabaya) ditargetkan sebagian jemaah hajinya akan diberangkatkan melalui Bandara Dhoho mulai 2026,” ungkap Zamroni.
Zamroni juga menjelaskan bahwa rencana ini sejalan dengan renovasi besar-besaran yang akan dilakukan di Bandara Juanda pada tahun 2028, terutama pada bagian landasan pacu. Oleh karena itu, Bandara Dhoho disiapkan sebagai alternatif strategis untuk mengurangi beban operasional saat renovasi berlangsung.
Salah satu keunggulan Bandara Dhoho adalah panjang landasan pacunya yang lebih memadai dibandingkan Juanda. Dengan panjang tersebut, pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 yang mampu mengangkut hingga 415 penumpang bisa lepas landas langsung ke Arab Saudi tanpa transit.
Hasil survei menunjukkan bahwa fasilitas di Bandara Dhoho sudah dinilai layak untuk mendukung operasional penerbangan haji. Kemenag Kota Kediri pun menyambut positif rencana ini. Namun, Zamroni menambahkan bahwa asrama haji tetap akan dipusatkan di Surabaya seperti sebelumnya, sembari menunggu petunjuk teknis lebih lanjut.
“Pemberangkatan akan dilakukan secara bertahap. Di tahun 2026 nanti, sebagian jemaah akan berangkat dari Dhoho, sebagian lagi tetap dari Juanda,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa akses jalan tol menuju Bandara Dhoho dari arah Mojokerto diharapkan juga telah rampung pada saat renovasi Juanda dimulai, sehingga proses pemberangkatan jemaah semakin lancar.(RED.AL)
0 Komentar