Saat Pembakaran Tol Jadi Mimpi Buruk Jakarta, Warga Terjebak Macet Horor di Gatot Subroto

  

JAKARTA  tipikor.web.id – Jakarta kembali lumpuh akibat kemacetan parah pada Rabu (24/9/2025) malam. Ribuan kendaraan terjebak berjam-jam di ruas Slipi, Jalan Gatot Subroto, hingga Pancoran, imbas penutupan beberapa gerbang tol yang rusak karena aksi pembakaran saat demo ricuh akhir Agustus lalu.

Tujuh gerbang tol di ruas Cawang–Tomang–Pluit menjadi sasaran pembakaran orang tak dikenal (OTK), yakni GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1. Hingga kini, sebagian masih dalam perbaikan. GT Semanggi 1 ditutup total, sementara sejumlah gardu di GT Semanggi 2 tak beroperasi.

Empat Jam Terjebak di Bus

Antrean kendaraan mengular sejak sore hingga tengah malam. Sedikitnya 20 unit bus Transjakarta ikut terjebak di Jalan Letjen S. Parman.

Rudi (28), warga Bogor, mengaku harus menunggu empat jam hanya untuk perjalanan pendek dari Halte Grogol Reformasi ke Slipi.
“Gila banget, empat jam baru sampai Slipi. Saya naik jam lima sore, baru turun jam sembilan malam,” keluhnya.

Tak kuat menunggu, sebagian penumpang memilih turun di tengah jalan. Salma (25), penumpang rute PIK–Blok M, bersama puluhan orang berjalan kaki sekitar satu kilometer di jalur tol hingga keluar ke jalan arteri.
“Turun di Slipi Kemanggisan, jalan kaki sampai Petamburan. Saya lihat ada juga yang bawa koper ikut jalan kaki,” ujarnya.

Motor Tak Bisa Menyelip

Pengendara motor pun tak lebih beruntung. Zaki (33) mengaku butuh 1,5 jam untuk menempuh jarak 3 kilometer.
“Biasanya 10–15 menit, ini sampai keringetan karena enggak bisa nyelip sama sekali,” ungkapnya.

Hal serupa dialami Pras, yang berangkat dari Kebon Jeruk menuju Palmerah. “Biasanya cuma 15 menit, ini sudah dua jam lebih. Mau pulang kerja jadi sengsara,” katanya.

Efek Domino

Kemacetan menimbulkan efek domino: transportasi publik lumpuh, pekerja telat pulang, hingga arus lalu lintas ke berbagai jalur alternatif ikut padat.

Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Robby Hefados, menyebut kondisi ini akan berlangsung hingga perbaikan gerbang tol selesai.
“Perbaikan GT dilakukan Jasa Marga dari 24 September sampai 10 Oktober. Kami imbau masyarakat menggunakan jalur alternatif seperti Tol Wiyoto Wiyono, Tol Depok–Antasari, dan JORR,” ujarnya.

Jasa Marga memastikan proses perbaikan dipercepat agar penutupan tak berlangsung lama. Namun hingga seluruh gardu tol kembali beroperasi, warga Jakarta tampaknya masih harus bersabar menghadapi “macet horor” di Gatot Subroto.

Red: FR

Posting Komentar

0 Komentar