UMKM di Kediri Terpukul Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Produksi Dibatasi dan Harus Berburu ke Luar Desa

  


KEDIRI,  tipikor.web.id – Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Kediri kini mulai merasakan dampak dari kelangkaan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. Kondisi ini mengganggu kelangsungan operasional usaha mereka, terutama yang bergerak di bidang kuliner.

Salah satunya dirasakan oleh Koyak (39), pekerja di usaha kuliner Dimsum Mentai yang berlokasi di Kecamatan Gampengrejo. Ia mengaku kesulitan mendapatkan elpiji karena pembelian di toko-toko kelontong kini semakin ketat.

“Sekarang kalau mau beli gas gak bisa sembarangan. Harus punya toko langganan, kalau enggak ya susah dapatnya,” ujar Koyak, Kamis (1/8/2025).

Tak hanya langka, jumlah pembelian juga dibatasi. Koyak mengatakan hanya diperbolehkan membawa maksimal tiga tabung saja. Akibatnya, ia harus mencari ke luar desa bahkan ke kecamatan sebelah agar usaha tetap berjalan, meskipun dengan volume produksi yang dikurangi.

Situasi serupa dialami oleh Riko (25), pemilik usaha makanan asal Kecamatan Papar. Ia mengungkapkan pekan lalu usahanya sempat terganggu karena keterlambatan pengadaan LPG. Untuk menyiasatinya, ia harus keliling mencari stok tabung ke daerah lain.

“Gas di tempat langganan saya numpuk kosong semua. Sudah berhari-hari gak diisi. Begitu datang, langsung habis karena banyak yang rebutan,” jelas Riko yang membuka usaha nasi padang.

Dari sisi pedagang eceran, Any (30), pemilik warung kelontong di kawasan Jong Biru, membenarkan bahwa pasokan gas elpiji sedang tidak stabil. Ia bahkan terpaksa menjual tabung di atas harga eceran tertinggi (HET) karena tingginya permintaan.

“Sekarang saya jual Rp20.500 per tabung. Tapi tetap saja banyak yang cari. Sekali datang langsung habis,” katanya.

Walau kelangkaan ini mulai terasa, para pelaku UMKM belum menaikkan harga jual produk mereka. Mereka memilih menahan harga demi menjaga loyalitas pelanggan, meski harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan produksi.

Para pelaku UMKM berharap pemerintah segera turun tangan menstabilkan pasokan gas subsidi tersebut. Sebab, elpiji 3 kilogram telah menjadi kebutuhan vital bagi banyak usaha kecil yang bergantung pada energi gas untuk produksi harian mereka.(RED.AL)

Posting Komentar

0 Komentar