Khofifah Tegaskan Fokus pada Kinerja, Bukan Komparasi Politik Populis

  


Kediri, tipikor.web.id    – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terseret dalam arus pembandingan politik yang bersifat populis, termasuk dengan sosok populer seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Khofifah menyampaikan bahwa ia tidak tertarik untuk mengikuti dinamika politik yang hanya mengejar popularitas semata. Baginya, setiap pemimpin memiliki karakteristik dan strategi pengabdian yang berbeda. Ia memilih untuk menempatkan prioritas pada kerja nyata dan pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar pencitraan di media sosial.

“Bagi saya, ukuran keberhasilan pemimpin bukan hanya dari seberapa viral ia di platform digital, tapi dari dampak langsung yang dirasakan masyarakat,” ujar Khofifah dalam sebuah kesempatan di Surabaya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini lebih mengedepankan pembangunan jangka panjang, terutama dalam penguatan sumber daya manusia (SDM). Ia menekankan pentingnya investasi sosial sejak dini, mulai dari ketahanan keluarga, pendidikan karakter anak, hingga peran perempuan dalam membentuk fondasi bangsa.

“Pendidikan keluarga adalah pondasi utama. Dari situlah lahir generasi kuat yang nantinya akan memajukan bangsa. Maka, fokus saya tetap di situ, bukan pada panggung politik sensasional,” ungkapnya.

Khofifah juga menyampaikan bahwa banyak program berbasis kearifan lokal dan komunitas telah ia jalankan baik ketika menjabat sebagai Menteri Sosial, maupun kini sebagai Gubernur. Salah satunya adalah penguatan ekonomi perempuan dan pendampingan keluarga miskin berbasis pendekatan spiritual dan kultural.

Ia mengingatkan bahwa membandingkan gaya kepemimpinan tanpa memahami konteks bisa memicu distorsi pemahaman publik tentang hakikat kepemimpinan itu sendiri, yang semestinya berorientasi pada pelayanan dan perubahan.

Sejumlah analis dan warganet menilai sikap Khofifah sebagai langkah dewasa dan realistis, terutama dalam iklim politik nasional yang kerap lebih menyoroti gimmick ketimbang substansi kebijakan.

“Biarlah orang mengenal saya bukan karena gaya, tetapi karena karya. Saya ingin dikenang lewat kontribusi yang meninggalkan jejak peradaban, bukan sekadar viral sesaat,” tutur Khofifah.

Sebagai tambahan, Khofifah menegaskan bahwa ia akan terus berjalan pada jalur pengabdian dan kolaborasi lintas sektor untuk membangun Jawa Timur yang inklusif dan berdaya saing, demi terwujudnya Indonesia yang maju dan bermartabat.(RED.AL)

Posting Komentar

0 Komentar