KEDIRI, - Bisnis bisa dimulai dari apa saja. Seperti yang dilakukan oleh Bambang Dwi Cahyo.
Salah satu warga Desa Gogorante ini awalnya memelihara burung puter hanya sekedar hobi. Namun kini dikembangkan menjadi ladang usaha.
Bambang Dwi Cahyo adalah warga Desa Gogorante yang memiliki sebuah usaha peternakan burung puter.
Di rumahnya tersebut terdapat puluhan burung yang berada di lantai dua. “Saya mulai tertarik burung puter ini sejak tahun 2012,” terang Dwi kepada tentang kegemarannya tersebut.
Pria yang kerap disapa Dwi ini mengatakan bahwa kegemarannya ini merupakan warisan dari orang tuanya, Sudarno dan Sumarni. Saat itu, ayah dari dua anak ini sedang perjalanan ke Jogjakarta.
Ketika melewati pasar burung yang berada di Madiun, dia tertarik dengan seekor burung puter pelung jantan.
Meski sedang booming, harga puter pelung yang sudah manggung ini mulai dari Rp 100 hingga Rp 200 ribu.
Dari satu ekor tersebut, dia mulai mencoba memelihara sendiri burung bersuara merdu tersebut.
Dalam percobaan pertamanya, dia membeli enam ekor burung yang berusia tiga bulan. Bibitnya yang dibeli di Solo, per ekornya pada saat itu dibeli dengan harga Rp 300 ribu.
Dua bulan kemudian dia membeli lagi sebanyak tujuh ekor. Tiga betina dan empat jantan. “Setelah dewasa, ternyata hanya satu pasang burung yang memiliki irama yang indah,” ucapnya.
Irama yang indah ini dinilai dari indang-indang. Di mana dari suara depan hingga ujung. Meski begitu, dari lima pasangan burung ini selama enam tahun berhasil beranak hingga 160 ekor. Setiap menetas, menghasilkan dua ekor.
Tidak lama kemudian, dia membeli burung puter trah. Dia membeli jantan dan betina yang sudah memiliki kualitas.
Satu ekornya dijual dengan harga Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Kriteria bagus ini sudah pernah mengikuti perlombaan. “Alhamdulillah omzet dalam sebulan bisa mencapai puluhan juta rupiah,” ungkap Bambang.
Harga satu ekor burung puter pelung untuk kualitas paling rendah berkisar antara Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Sedangkan untuk kualitas burung super mencapai Rp 5 juta.
Bahkan ada burung puter pelung yang harganya mencapai Rp 12 juta. Itu karena sering juara dalam perlombaan. “Sementara untuk yang burung puter pelung albino kami jual Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta,” tandasnya.
0 Komentar