Viral, Siswi SD di Cianjur Digunduli Guru Karena Diduga Banyak Kutu

 


Jakarta, tipikornews.net – Sebuah video yang menunjukkan seorang siswi SD di Kabupaten Cianjur digunduli oleh gurunya karena diduga rambutnya penuh kutu viral di media sosial. Kejadian ini mengundang perhatian publik setelah sang siswi terlihat menangis dan tampak trauma setelah peristiwa tersebut. Diketahui, tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut berawal dari dugaan bahwa rambut siswi tersebut tidak terawat dan terdapat banyak kutu.

Dalam video yang beredar, terlihat sang guru sedang mencukur habis rambut siswi tersebut dengan alat cukur, sementara kutu tampak terlihat di bagian kepala yang sedang disisir. Video lain menunjukkan siswi yang sama, kini berada di rumah dalam kondisi menangis dan terduduk dengan kepala botak. Siswi tersebut dilaporkan mengalami trauma hingga enggan untuk kembali ke sekolah setelah kejadian tersebut.

Tindakannya Didasarkan Pada Isu Kutu, Namun Tanpa Koordinasi dengan Orangtua

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Aripin, mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut terjadi di SDN Babakan, Kecamatan Cikadu, Cianjur. Aripin menjelaskan bahwa guru tersebut melakukan tindakan itu dengan tujuan membersihkan kutu dari kepala siswi. "Tindakannya memang dimaksudkan untuk kebaikan, karena masalah kutu pada rambut anak tersebut," ujar Aripin, Kamis (7/11/2024).

Namun, Aripin menyayangkan bahwa tindakan tersebut tidak dikomunikasikan terlebih dahulu dengan orangtua siswa. "Sebaiknya, jika ada masalah seperti ini, pihak sekolah harus berkoordinasi dengan orangtua. Terlebih untuk anak perempuan, masalah psikologisnya tentu berbeda dibandingkan anak laki-laki," tambahnya.

Disdikpora Cianjur Akan Mediasi Antara Orangtua dan Sekolah

Menanggapi kejadian ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur berencana untuk turun tangan dan memediasi antara orangtua siswi dan pihak sekolah. Langkah ini diambil untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat tindakan guru tersebut dan untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban.

Peristiwa ini menjadi sorotan, tidak hanya karena tindakan guru tersebut yang dianggap kontroversial, tetapi juga karena dampak psikologis yang ditimbulkan pada siswi tersebut. Banyak yang berpendapat bahwa meskipun niat guru adalah untuk membersihkan kutu, keputusan untuk mencukur rambut siswi perempuan tanpa izin orangtua bisa berisiko menyebabkan trauma pada anak.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menangani masalah anak, khususnya dalam konteks sekolah, dan untuk selalu mengutamakan komunikasi yang baik dengan orangtua dalam setiap keputusan yang diambil terkait kesejahteraan siswa.(red.A)

Posting Komentar

0 Komentar