Kediri, tipikornews.net – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri saat ini sedang menunggu hasil tes kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Malang. Hasil tes ini merupakan salah satu syarat bagi bakal calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 2024.
Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, mengungkapkan bahwa mereka masih menunggu hasil tes kesehatan yang dilakukan oleh RSUD dr. Saiful Anwar. Berdasarkan jadwal, hasil tes diharapkan keluar sehari setelah tes terakhir. "Tes kesehatan akan berlangsung hingga 2 September, sehingga kemungkinan hasilnya tersedia pada 3 atau 4 September 2024," jelas Nanang di Kediri, Minggu.
Nanang juga menambahkan bahwa hasil tes kesehatan yang akan dipublikasikan hanya akan mencantumkan status layak atau tidak layak. "Informasi hasil tes kesehatan yang dipublikasikan hanya akan menunjukkan apakah seseorang layak atau tidak layak. Detail hasil pemeriksaan kesehatan adalah informasi yang dikecualikan dari publikasi," ujarnya.
Di sisi lain, bakal calon Bupati Kediri, Deny Widyanarko, mengungkapkan bahwa ia telah menjalani tes kesehatan bersama bakal calon Wakil Bupati Kediri, Mudawamah. Menurutnya, hasil dari tes tersebut sangat baik. "Alhamdulillah, semua rangkaian tes, baik jasmani maupun rohani, telah kami lalui dengan baik," ujar Deny.
Deny melaporkan bahwa tes kesehatan yang mencakup pemeriksaan jantung, paru-paru, organ dalam lainnya, serta gigi dan mulut menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain itu, kondisi psikologisnya juga dinyatakan baik. Deny menyatakan kesiapan untuk melanjutkan tahapan Pilkada 2024 dan menyebutkan bahwa koordinasi dengan tim dilakukan secara intensif.
"Kontestasi semakin ketat, sehingga kami harus menjaga kesehatan fisik dan mental dengan baik. Kami berharap kontestasi ini berjalan dengan damai, dan penting untuk bersatu dalam masyarakat Kabupaten Kediri," tambahnya.
Deny juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai. Pasangan calon yang didukung oleh PKB dan Partai NasDem ini memiliki berbagai program unggulan, di antaranya pembangunan dusun dengan dana Rp300 juta hingga Rp500 juta per tahun, program Pembangunan RT dengan alokasi dana Rp3 juta hingga Rp5 juta per RT per tahun, serta fasilitas WIFI gratis di dusun.
Program lainnya termasuk pendidikan gratis untuk SD/MI, SMP/MTs, bantuan SPP untuk SMA/MA/SMK, beasiswa untuk santri dan mahasiswa berprestasi, pelayanan kesehatan gratis, tambahan makanan bergizi untuk yatim piatu, lansia, balita, dan ibu hamil atau menyusui, serta pembentukan One Village One Product (OVOP), bantuan UMKM, pelatihan, modal, alat produksi, dan pendampingan usaha. (Red.N)
0 Komentar