Digelontor Anggaran Rp 4,4 Miliar, PUPR Kota Kediri Targetkan Rampungkan Jembatan Mojoroto selama 180 Hari

 


Kediri , tipikornews.net- Jembatan Mojoroto Gang 7 mulai dibongkar setelah mengalami kerusakan lebih dari setahun. Pembongkaran itu menyusul rencana pembangunan ulang fisik jembatan yang menelan anggaran hingga Rp 4,4 miliar.  

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri Endang Kartika Sari melalui Kabid Bina Marga I Made Dwi Permana mengatakan, pembongkaran jembatan sudah dimulai sejak Senin (24/7) lalu. Dia menyebutkan, pembongkaran jembatan eksisting sudah dikerjakan. 

“Target pengerjaan sampai pertengahan Desember,” ucap Made, sapaan akrab I Made Dwi Permana. Dia menyebutkan pembongkaran dan pembangunan ulang jembatan itu rampung dalam waktu 180 hari. Terhitung sejak proyek dimulai pada 7 Juni 2024.

Pendanaan proyek fisik jembatan itu  berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APDB) Kota Kediri. Selama proses perbaikan, akses jalannya sudah ditutup. 

Untuk diketahui, jembatan yang terletak di Kelurahan/Kecamatan Mojoroto Gang 7 Barat itu dikenal dengan nama Buk Duwur. Mengalami kerusakan sejak Maret 2023 lalu. Kerusakan pada pondasi sisi timur menyebabkan terjadinya keretakan pada jembatan itu. Akibatnya, akses jembatan yang menghubungkan Kelurahan Mojoroto dan Kelurahan Ngampel rawan ambruk. 

Untuk mengantisipasi adanya korban, warga sempat menutup separo dengan water barrier. Sehingga aksesnya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki.

Saat ini akses untuk melintas jembatan itu sudah ditutup total. Penutupan jalan itu ditandai dengan tulisan ‘Jembatan Dibongkar, Jalan Ditutup’ di akses masuk Mojoroto Gang 7. Di lokasi juga sudah ada satu unit alat berat breaker excavator. 

Saat musim kemarau seperti ini, Sungai Kedak yang mengalir di bawah jembatan masih mengalir. Selama proyek berlangsung, akan dilakukan mekanisme pengalihan aliran air. Sehingga pada saat pengerjaan, air sungai tidak masuk ke dalam galian. Pengalihan aliran air dilakukan dengan kisdam.

Warga Mojoroto yang ingin ke Kelurahan Ngampel terpaksa harus memutar arah. Antok, salah satu warga setempat mengatakan, akses kini dialihkan ke jembatan Jl Mojoroto Gang 8. “Kalau dari arah timur, lewatnya dari perempatan ke kanan nanti lewat jembatan gang sebelah,” ujarnya. Dia menyambut baik adanya perbaikan jembatan itu. Harapannya jembatan itu bisa segera berfungsi kembali. 

Sementar itu, untuk desain ulang jembatan, sesuai arahan balai besar wilayah Sungai Brantas (BBWS) maka bangunannya tidak disertai pilar di tengah. Adanya pilar di tengah jembatan, bisa menyebabkan tersangkutnya sampah. Dampaknya, aliran air menjadi terpecah ke sisi kiri dan kanan sungai yang dapat membahayakan konstruksi jembatan.(red.i)


Posting Komentar

0 Komentar